Saat ‘tensi’ film meninggi, aspek dramatikal mulai masuk. Cheung Wing Sing, istri Ip Man, diketahui mengidap kanker rahim dan hidupnya diprediksi tinggal 6 bulan. Mungkin hal itulah yang membuat Ip Man lebih banyak menyediakan waktu untuk istrinya. Termasuk begitu saja melewatkan tantangan resmi dari Cheung Tin-Chi.
Dari segi akting, Lynn Hung -berperan sebagai istri Ip Man- layak mendapat acungan jempol. Gimmick berbagai ekspresi berbalut logat aristokrat dilakoni Lynn Hung dengan bagus. Sedangkan Jin Zhang tampil sebagai lawan tanding yang sepadan bagi tokoh utama. Sekedar catatan, Jin Zhang muncul pada film spin-off Yip Man yang lain, yaitu The Grandmaster (2013). Disana ia berperan sebagai Ma Shan, pendekar aliran Bajiquan (a.k.a Kung-Fu Delapan Mata Angin). Dalam versi komik, Bajiquan adalah dasar beladiri dari tokoh utama Kenji Goh pada komik Kenji.
Pada dunia nyata, sebenarnya Wing Chun bukan ‘objek kamera’ yang bagus. Setidaknya dibandingkan Hung Gar, walaupun sama-sama beraliran southern. Wing Chun adalah sistem beladiri efektif pada jarak dekat, dengan gerakan efisien di area serangan dan pertahanan pada center point (titik tengah). Sedangkan Hung Gar yang terlihat lebih dinamis sering ditampilkan banyak aktor laga Hongkong, salah satunya Donnie Yen sendiri dalam Iron Monkey (1993) dan Wuxia (2008).
Keindahan aksi laga Wing Chun dalam Ip Man 3 besutan Wilson Yip ini tidak lepas dari tangan dingin Yuen Woo-Ping sebagai Action Director. Totalitasnya dalam menata aksi laga benar-benar excellent. Pada trilogi The Matrix, seperti yang disampaikan dalam The Making of The Matrix (1999), Yuen ‘memaksa’ The Wachowskis agar dilibatkan sedari masa persiapan sebelum syuting. “Di Hongkong, hampir semua calon aktor dan aktris memiliki basic beladiri. Di Hollywood, hampir semua aktor dan aktris tidak tahu cara memukul atau menendang secara benar”.
Adegan perkelahian Ip Man melawan petarung Muay Thai -yang diperankan secara cool oleh Sharut Khanwilai- dalam lift menambah ‘visual-benchmarking-portofolio’ penggemar film laga dan Wing Chun mania tentunya. Sedangkan kemunculan Mike Tyson sebagai salah satu tokoh antagonis diharapkan mendongkrak popularitas film. Akting mantan juara dunia tinju kelas berat ini merupakan kemunculannya kesekian di layar lebar, salah satunya sebagai cameo dalam Rocky Balboa (2006).
Trilogi Ip Man bukanlah sebuah biopik, tetapi lebih pada adaptasi dan interpretasi. Tidak semua yang disampaikan dalam Ip Man 3 merupakan fakta sebenarnya. Ambil contoh berdasarkan setting film di Hongkong tahun 1959. Ditampilkan Ip Ching -putra kedua Ip Man- masih anak-anak yang berada di sekolah dasar dan Bruce Lee mulai beranjak dewasa. Pada kenyataannya, Ip Ching lahir tahun 1936 dan Bruce Lee lahir tahun 1940, alias Ip Ching berusia 4 tahun lebih tua dari Bruce Lee.